RSS

Pemuda dan Sosialisasi

1.    Pengertian Pemuda

Pemuda adalah aset sumber daya manusia yang merupakan tulang punggung penerus generasi bangsa di masa mendatang.  Pemuda adalah masa bagi seorang remaja yang berjuang mencari jati dirinya,yang sedang mengalami masa peralihan baik fisik, mental, emosional, sosial maupun purbetas. Dalam masa ini para pemuda didorong rasa selalu ingin tahu dan lebih ingin melakukan sesuatu yang belum mereka tahu sebelumnya.Mereka ingin mencari pengalaman-pengalaman hidup.  Seorang pemuda terbentuk melalui masa perkembangan dari anak-anak hingga menjadi seorang pemuda, yaitu dimulai dari usia 10-20 tahun. Namun disini kata pemuda lebih terhormat dari pada kata remaja, pemuda adalah mereka yang mau belajar mengenal lingkungan, berinteraksi dengan masyarakat sekitar, dan selalu melakukan hal-hal yang positif guna mencari citra diri yang positif pula,sedangkan remaja, tidaklah sama dengan halnya pemuda, remaja adalah masa disaat pertumbuhan fisik dan emosional saja,mereka masih labil dan tidak bisa menentukan baik buruknya suatu tindakan, ketika mereka telah mampu berakal positif, mengendalikan emosional, dan bermental tangguh, itulah yang dinamakan pemuda sejati. Pemuda sejati adalah mereka yang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan masyarakat dan mampu berinteraksi sosial di dalam masyarakat, mampu memecahkan suatu masalah secara jernih, berpikir sebelum bertindak dan mampu mengenali diri dan memilih baik buruknya suatu tindakan. sehingga diharapkan pemuda dapat menjadi penerus bangsa yang mampu berkreasi, berpikir kritis dan tanggap terhadap suatu masalah yang sedang terjadi. Sebab jati diri bangsa, nama baik bangsa, citra diri di internasional ada di tangan para pemuda. Bukan mereka orang yang telah banyak pengalaman atau mereka yang tua. Tapi ini adalah tanggungjawab pemuda untuk belajar dan meneruskan perjuangan para pendahulunya.
1.         Pengertian Sosialisasi
Diatas telah disinggung mengenai pemuda, pemuda yang baik adalah pemuda yang mampu beradaptasi dan berinteraksi dengan lingkungan masyarkat sekitar. Baik itu berinteraksi dengan teman sebaya, orang yang lebih muda maupun orang yang lebih tua. Untuk melakukan Proses interaksi di dalam masyarakat bisa dilakukan dengan berbagai macam cara, baik dari segi komunikasi maupun segi pertemuan, dari segi komunikasi tentunya dengan menggunakan bahasa sehari-hari,dan bisa dilakukan secara komunikasi langsung (face to face) ataupun dengan jarak jauh (telelpon) sedang dari segi pertemuan (assemble) misal ada suatu kegiatan-kegiatan yang mempertemukan orang banyak. Disinilah kemudian terjadi perbincangan antara orang satu dengan yang lainnya untuk mengenal diri masing-masing dan kemudian terjadi hubungan sosial masyarakat antara keduanya maupun seluruhnya. Proses hubungan tersebut yang disebut dengan sosialisasi, disini kita bisa belajar mengenal lingkungan baik itu di masyarakat, sekolah ataupun kampus. Dalam proses sosialisasi tentunya kita harus berkomunikasi antara satu dengan yang lainnya, untuk mencari tahu tentang lingkungan yang ada agar kita bisa selektif dalam mengambil suatu tindakan.
Sosialisasi bisa dilakukan siapa saja,dan perlu dilakukan bagi mereka yang ingin tahu dan belum memiliki cukup pengalaman dalam hidup, sebab disini kita bisa belajar banyak mengenai perjalanan hidup suatu orang yang lebih tua dari kita atau bisa memberi suatu nasihat kepada seseorang agar mereka mampu hidup lebih baik. Disini kita bisa saling berbagi, mengerti satu sama lain, dan akhirnya memiliki ikatan batin, untuk kemudian merasa seperti menjadi bagian dari keluarga. Penting bagi kita semua untuk bersosialisasi, karena dalam proses ini maka kita akan cepat mengenal lingkungan dan orang-orang yang disekitar kita.
·         Internalisasi belajar dan sosialisasi
Antara sosialisasi dengan belajar, keduanya sangat berkaitan erat, dan tidak bisa dipisahkan arti dari kata tersebut, orang yang bersosialisasi bisa dikatakan orang yang sedang belajar berorganisasi, yang memiliki tujuan untuk mengenal dan tahu mengenai lingkungan. Metode untuk bersosialisasi bisa dilakukan dengan berbagai cara, dan dengan siapapun, disinilah seorang pemuda belajar banyak mengenai arti kehidupan. Belajar bertujuan untuk mengetahui suatu hal yang belum diketahui sebelumnya, tidak hanya bersumber dari buku tapi juga kita bisa bersosialisasi dengan orang-orang yang lebih tahu dari kita. Misal ada seorang yang sedang belajar dan kesulitan ketika mengerjakan suatu soal maka dia perlu bertanya kepada teman ataupun guru untuk memecahkan masalah tersebut, inilah yang disebut dengan sosialisasi dengan belajar, selain itu masih banyak cara-cara untuk bersosialisasi baik dari organisasi ataupun kegiatan-kegiatan pemuda dsb.
·         Sosial Mahasiswa dan Pemuda di Masyarakat
Seorang mahasiswa adalah seorang pemuda, dalam lingkungan ini pemuda di mahasiswa lebih terhormat dan lebih memiliki presitisi tersendiri di mata masyarakat, sebab mahasiswa adalah seorang intelektual dan merupakan harapan bangsa. Namun bukan berarti pemuda biasa yang tidak bisa belajar keperguruan tinggi, tidak bisa menjadi harapan bangsa. Semua memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk menunjukkan kreasi mereka, tidak ada diskriminasi antara perbedaan status demikian. Seorang mahasiswa dikatakan mahasiswa bila mereka berada di lingkungan kampus, tapi setelah mereka berada di luar atau di lingkungan lmasyarakat, mereka tidak lain sama seperti pemuda atau masyarakat lainnya. Mahasiswa, mereka mungkin baik secara akademis dan pemikiran tapi pemuda-pemuda desa lebih kreatif dan ringan tangan daripada mahasiswa. Apabila mahasiswa tidak bisa mengerjakan suatu hal yang melibatkan perjuangan fisik maka disini peran pemuda desa lebih di andalkan. Misal, mahasiswa yang ban sepeda motornya bocor kemudian dia pergi ke bengkel yang pekerjanya adalah para pemuda biasa, maka disinilah terjadi interaksi saling membantu. Demikian sebaliknya, ketika seorang pemuda biasa mengalami kesulitan dalam memecahkan suatu masalah maka disini lah diperlukan peranan mahasiswa untuk memberikan nasihat yang bijak kepada pemuda tersebut.Keduanya saling membutuhkan.
Dalam kehidupan sehari-hari, misal kita ambil contoh dari kegiatan organisasi pemuda-pemudi atau yang sering disebut dengan karangtaruna, disini berkumpulah pemuda-pemudi dari berbagai macam latar yang berbeda., Baik dari pemuda biasa maupun mahasiswa/pelajar. Mereka berkumpul menjadi satu kesatuan organisasi, disini mereka tidak lagi melihat perbedaan, tidak ada diskriminasi, mereka bersatu untuk satu tujuan organisasi, saling membantu satu sama lain. Jadi begitu eratnya hubungan antara pemuda biasa dan mahasiswa, keduanya saling membutuhkan satu sama lain.
·         Pengembangan dan pembinaan generasi muda
Setiap bangsa pastinya menginginkan kemajuan negaranya, baik di dalam maupun di luar. Bangsa yang memiliki generasi pemuda yang kreatif dan inovatif maka bangsa tersebut lama kelamaan akan maju dan dikenal oleh masyarakat internasional. Namun tentunya untuk menuju itu tidak mudah, harus ada regenerasi personil, disinilah peranan bagi pemuda untuk menampilkan kemampuannya. Diperlukan juga adanya dorongan dari orang terdekat, dimulai dari keluarga, masyarakat dan pemerintah, untuk terus memberikan semangat pada generasi penerus agar mereka termotivasi dan mau berusaha lebih baik untuk nama bangsa. Selain dari dalam keluarga dan masyarakat, diperlukan juga adanya bantuan dari pemerintah untuk meningkatkan setiap potensi yang ada pada pemuda. Seperti dengan adanya pembinaan, sejak dini anak dilatih potensinya agar kemudian menjadi seorang pemuda yang berbakat dan mampu mengharumkan nama bangsa di kanca internasional. Pembinaan secara rutin akan membuat anak semakin siap dan lebih matang dalam berkompetisi. Apabila tahap pembinaan sudah intensif dilakukan maka selanjutnya adalah pengembangan bakat, setelah mereka mengetahui hal-hal dasar maka saatnya mereka memperdalam ilmu dengan pengembangan bakat. Selain memperoleh ilmu, sikap dan mental mereka juga akan bertambah dan kemudian menjadi SDM yang siap dipakai untuk mengharumkan nama bangsa.
Namun untuk mencapai itu juga diperlukan generasi muda yang mau belajar, baik moral dan etikanya, serta cara berpikirnya. pemuda yang tidak memiliki spesifikasi tersebut bukanlah generasi bangsa yang diharapkan. Masalahnya sekarang adalah generasi muda kita (indonesia) sedikit dari mereka yang berprestasi, namun begitu banyak kejadian yang memalukan terjadi di dunia pemuda. Tak perlu saya sebutkan, saya yakin Anda pasti tahu masalah regenerasi saat ini. Contohnya kenakalan remaja dan seks bebas. Sungguh sangat disayangkan, generasi yang seharusnya menjadi tulang punggung bangsa masa depan, tapi malah mengahancurkan citra bangsa. Bukan hanya itu yang lebih memprihatinkan lagi menghancurkan hubungan keluarga, apabila seorang remaja memiliki masalah demikian, maka tidak ada yang bisa diharapkan darinya.
Dari kacamata saya, melihat bahwa sebenarnya negara kita yang penduduknya berjumlah 300jutaan orang, memiliki potensi yang hebat apaibila dilihat dari jumlah penduduknya, dan dicari potensinya. Cuma disini kesejahteraan rakyat dan keadilan yang masih berpihak menjadi batu sandungan untuk mencari potensi itu. Pemuda dari kota akan lebih diperhatikan daripada pemuda dari desa, padahal pemuda dari desa mungkin memiliki potensi yang lebih dari pemuda kota. Maka dari itu disini perlu adanya cermin terhadap pemerintah, untuk segera mengambil langkah-langkah konkret memperbaiki generasi muda saat ini, dimulai dari kesejahteraan dan keadilan yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia.
·         Tujuan sosialisasi :
-          Mengetahui lingkungan masyarakat dan untuk pengenalan diri dalam masyarakat.
-          Memperbaiki hubungan masyarakat.
-          Menciptakan suatu kegiatan berorganisasi agar terjadi hubungan batin antar masyarakat.
-          Memecahkan suatu masalah yang timbul, untuk didiskusikan bersama-sama antar masyarakat.
-          Meningkatan tali persaudaraan antar masyarakat.
-          Meningkatkan rasa kebersamaan, toleransi, serta tenggang rasa di dalam lingkungan masyarkat.


·         Hubungan mahasiswa dengan generasi muda
Mahasiswa merupakan kaum beruntung karena mereka mempunyai kemampuan intelektual yang lebih dari kaum pemuda yang kurang beruntung. Mahaisiswa akan cepat mengembangkan bakat yang dimiliki, mereka lebih mudah untuk mendapatkan sesuatu yang mereka tidak tahu sebelumnya sehingga menjadi tahu baik itu menyangkut akademis maupun non akademis, mahasiswa yang memiliki jiwa sosial tinggi tidak hanya mementingkan ke untungan pribadinya, tapi juga membagikan ilmu atau pengetahuan yang dimiliki kepada pemuda/orang-orang yang belum tahu, jika tiap mahasiswa memiliki jiwa ini, maka bukan tidak mungkin seluruh pemuda indonesia memiliki kemampuan yang sama walaupun tidak mengikuti jenjang pendidikan perguruan tinggi. Sehingga disini akan mudah mendorong pemuda yang kekurangan untuk bisa menutupi kekurangan tersebut, dan peran mahasiswa sangat penting diperlukan untuk mendorong semangat para pemuda  yang tidak seberuntung mereka. Sebagai mahasiswa, haruslah memiliki pemikiran cerdas, dewasa, serta bermotivasi dan inisiatif tinggi, untuk mengajak masyarakat khususnya pemuda dalam bersosialisasi memecahkan masalah, berkreasi,dan berinovasi agar mendorong semangat masyarakat untuk menjadi masyarakat yang tidak hanya pasif, tapi juga aktif terhadap lingukngan yang ada. Contoh kegiatan untuk mendorong generasi muda, mengadakan kompetisi sepak bola antar desa dan lain sebagainya, intinya mengadakan apapun yang tujuannya positif dan memiliki harapan bagi para pemuda masa depan.
·         Pendidikan dan Perguruan Tinggi
Pemerintah mewajibkan setiap warganegaranya untuk mengenyam pendidikan, dengan masa wajib belajar 9 tahun bahkan 12 tahun.Pendidikan berperan penting untuk meningkatkan harkat dan martabat bangsa, pendidikan merupakan salah satu pondasi untuk membangun bangsa. Dengan pendidikan, maka setiap orang memiliki bekal untuk lebih meningkatkan kemampuan dan kreatifitasnya,karena di bangku ini orang mendapatkan pelajaran yang sama sekali mereka belum kenal sebelumnya dan kemudian belajar untuk mengetahuinya . Orang yang berpendidikan akan merasa lebih percaya diri dalam menjalani kehidupan dibandingkan dengan orang yang tidak bisa mengenyam pendidikan. Namun bukan berarti mereka tidak mau belajar, mereka hanya tidak memiliki kesempatan untuk merasakan pendidikan, salah satu faktornya adalah faktor ekonomi.Faktor yang seharusnya tidak perlu menjadi kendala, tapi justru membuat semua jadi sulit. Pemerintah yang menggembor-gemborkan pendidikan gratis, nyatanya masih banyak yang menarik biaya dari muridnya, baik itu swasta ataupun negeri, semua sama.
Pendidikan yang katanya hak seluruh warga tapi kenyataan tidak seperti itu.
Perguruan tinggi merupakan suatu jenjang tingkat lanjut pendidikan bagi pelajar yang telah menyelesaikan jenjang pendidikan 12 tahunnya, SD,SMP, SMA/SMK, maka mereka berhak menentukan pendidikan selanjutnya. Disini mereka akan berubah status dari murid menjadi mahasiswa, perguruan tinggi merupakan pendidikan paling akhir yang bisa ditempuh bagi semua warga. Namun tidak semua pemuda/orang bisa merasakannya, kembali lagi kepada masalah ekonomi yang melanda pemuda kurang beruntung, ada mereka yang berprestasi pada saat SMA tapi tidak bisa melanjutkan karena faktor ekonomi. Sangat disayangkan bila pemuda-pemudi berprestasi tersebut tidak bisa mengenyam pendidikan tinggi. Tidak adanya ketegasan keputusan, kontrol,bantuan serta pengawasan dari pemerintah membuat semua harapan yang terbenak di jiwa pemuda-pemudi yang tidak beruntung, menjadi angan-angan belaka. Semoga beberapa tahun kedepan semua warga Indonesia bisa mengenyam pendidikan.Amin.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment