RSS

Ilmu Sosial Dasar (Pertemuan ke 9)

Bab VIII
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan
“ Ilmu pengetahuan” lazim digunakan  dalam pengertian sehari-hari, terdiri dari dua kata, “ ilmu “ dan “ pengetahuan “, yang masing-masing punya identities sendiri-sendiri. Dikalangan ilmuwan ada keseragaman pendapat, bahwa ilmu itu selalu tersusun dari pengetahuan secara teratur, yang diperoleh dengan pangkal tumpuan (objek) tertentu dengan sistematis, metodis, rasional/logis, empiris, umum dan akumulatif. Pengertian pengetahuan sebagai istilah filsafat tidaklah sederhana karena bermacam-macam pandangan dan teori (epistemologi), diantaranya pandangan Aristoteles, bahwa pengetahuan merupakan pengetahuan yang dapat diinderai dan dapat merangsang budi. Dan oleh Bacon & David Home pengetahuan diartikan sebagai pengalaman indera dan batin. Menurut Imanuel Kant pengehuan merupakan persatuan antara budi dan pengalaman. Dari berbagai macam pandangan tentang pengetahuan diperoleh  sumber-sumber pengetahuan berupa ide, kenyataan, kegiatan akal-budi,  pengalaman, sintesis budi, atau meragukan karena tak adanya sarana untuk mencapai pengetahuan yang pasti.
Untuk membuktikan pengetahuan itu benar, perlu berpangkal pada teori kebenaran pengetahuan :
  1. Pengetahuan dianggap benar apabila dalil (proposisi) itu mempunyai hubungan dengan dalil (proposisi) yang terdahulu
  2. Pengetahuan dianggap benar apabila ada kesesuaian dengan kenyataan
  3. Pengetahuan dianggap benar apabila mempunyai konsekwensi praktis dalam diri yang mempunyai pengeahuan itu.
Ilmu pengetahuan pada dasarnya memiliki tiga komponen penyangga tubuh pengetahuan yang disusunnya yaitu ; ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Epistemologis hanyalah merupakan cara bagaimana materi pengetahuan diperoleh dan disusun menjadi tubuh ilmu pengetahuan. Ontologis dapat diartikan hakekat apa yang dikaji oleh pengetahuan, sehingga jelas  ruang lingkup ujud yang menajdi objek penelaahannya. Atau dengan kata lain ontologism merupakan objek formal dari suatu pengetahuan. Komponen aksiologis adalah asas menggunakan ilmu pengetahuan atau fungsi dari ilmu pengetahuan.
Pembentukan ilmu akan berhadapan dengan objek yang merupakan bahan dalam penelitian, meliputi objek material sebagai bahan yang menadi tujuan penelitian bulat dan utuh, serta objek formal, yaitu sudut pandangan yang mengarah kepada persoalan yang menjadi pusat perhatian. Langkah-langkah dalam memperoleh ilmu dan objek ilmu meliputi rangkaian kegiatan dan tindakan. Dimulai dengan pengamatan, yaitu suatu kegiatan yang diarahkan kepada fakta yang mendukung apa yang dipikirkan untuk sistemasi, kemudian menggolong-golongkan dan membuktikan dengan cara berpikir analitis, sistesis, induktif dan deduktif. Yang terakhir ialah pengujian kesimpulan dengan menghadapkan fakta-fakta sebagai upaya mencari berbagai hal yang merupakan pengingkaran.
Untuk mencapai suatu pengetahuan yang ilmiah dan obyektif diperlukan sikap yang bersifat ilmiah, yang meliputi empat hal yaitu :
  1. Tidak ada perasaan yang bersifat pamrih sehingga menacapi pengetahuan ilmiah yang obeyktif
  2. Selektif, artinya mengadakan pemilihan terhadap problema yang dihadapi supaya didukung oleh fakta atau gejala, dan mengadakan pemilihan terhadap hipotesis yang ada
  3. Kepercayaan yang layak terhadap kenyataan yang tak dapat diubah maupun terhadap indera dam budi yang digunakan untuk mencapai ilmu
  4. Merasa pasti bahwa setiap  pendapat, teori maupun aksioma terdahulu telah mencapai kepastian, namun masih terbuka untuk dibuktikan kembali.
Permasalahan ilmu pengetahuan meliputi arti sumber, kebenaran pengetahuan, serta sikap ilmuwan itu sendiri sebagai dasar untuk langkah selanjutnya.
Teknologi
Dalam konsep yang pragmatis dengan kemungkinan berlaku secara akademis dapatlah dikatakan bahwa pengetahuan (body ofknowledge), dan teknologi sebagai suatu seni (state of arts ) yang mengandung pengetian berhubungan dengan proses produksi; menyangkut cara bagaimana berbagai sumber, tanah, modal, tenaga kerja dan ketrampilan dikombinasikan untuk merealisasi tujuan produksi. “secara konvensional mencakup penguasaan dunia fisik dan biologis, tetapi secara luas juga meliputi teknologi sosial, terutama teknoogi sosial pembangunan (the social technology of development) sehingga teknologi itu adalah merode sistematis untuk mencapai tujuan insani (Eugene Stanley, 1970).
Teknologi memperlihatkan fenomenanya alam masyarakat sebagai hal impersonal dan memiliki otonomi mengubah setiap bidang kehidupan manusia menjadi lingkup teknis. Jacques Ellul dalam tulisannya berjudul “the technological society” (1964) tidak mengatakan teknologi tetapi teknik, meskipun artinya sama. Menurut Ellul istilah teknik digunakan tidak hanya untuk mesin, teknologi atau prosedur untuk memperoleh hasilnya, melainkan totalitas  metode yang dicapai secara rasional dan mempunyai efisiensi (untuk memberikan tingkat perkembangan) dalam setiap bidang aktivitas manusia. Jadi teknologi penurut Ellul adalah berbagai usaha, metode dan cara untuk memperoleh hasil yang distandarisasi dan diperhingkan sebelumnya.
Fenomena teknik paa masyarakat ikini, menurut Sastrapratedja (1980) memiliki ciri-ciri sebagia berikut :
  1. Rasionalistas, artinya tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan perhitungan rasional
  2. Artifisialitas, artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah
  3. Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan secara otomatis. Demikian juga dengan teknik mampu mengeliminasikan kegiatan non teknis  menjadi kegiatan teknis
  4. Teknik berkembang pada suatu kebudayaan
  5. Monisme, artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung
  6. Universalisme, artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ediologi, bahkan dapat menguasai kebudayaan
  7. otonomi artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.
Teknologi yang berkembang denan pesat meliputi berbagai bidang kehidupan manusia. Luasnya bidang teknik digambarkan sebagaia berikut :
  1. Teknik meluputi bidang ekonomi, artinya teknik mampu menghasilkan barang-barang industri. Dengan teknik, mampu mengkonsentrasikan capital sehingga terjadi sentralisasi ekonomi
  2. Teknik meliputi bidang organisasional seperti administrasi, pemerintahan, manajemen, hukum dan militer
  3. Teknik meliputi bidang manusiawi. Teknik telah menguasai seluruh sector kehidupan manusia, manusia semakin harus beradaptasi dengan dunia teknik dan tidak ada lagi unsur pribadi manusia yang bebas dari pengaruh teknik.
Alvin Tofler (1970) mengumpakana teknologi itu sebagai mesin yang besar atau sebuah akselarator (alat pemercepat) yang dahsyat, dan ilmu pengetahuan sebagai bahan bakarnya. Dengan meningkatnya ilmu pengetahuan secara kuantitatif dan kualtiatif, maka kiat meningkat pula proses akselerasi yagn ditimbulkan oleh mesinpengubah, lebih-lebih teknologi mampu menghasilkan teknologi yang lebih banyak dan lebih baik lagi.
Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan bagian-bagian yang dapat dibeda-bedakan, tetapi tidak dapat dipisah-pisahkan dari suatu sistem yang berinteraksi dengan sistem-sistem lain dalam kerangka nasional seperti kemiskinan.
Kemiskinan
Kemiskinan lazimnya dilukiskan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. Dikatakan berada di bawah garis kemiskinan  apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian, tempat berteduh, dan lain-lain. Garis kemiskinan yang menentukan batas minimum pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok, bisa dipengaruhi oleh tiga hal :
  1. Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan
  2. Posisi  manusia dalam lingkungan sekitar
  3. Kebutuhan objectif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi
Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, adat istiadat, dan
sistem nilai yang dimiliki. Dalamhal ini garis kemiskinan dapat tinggi atau rendah. Terhadap posisi manusia dalam lingkungan sosial, bukan ukuran kebutuhan pokok yang menentukan, melainkan bagaimana posisi pendapatannya ditengah-tengah masyarakat sekitarnya. Kebutuhan objektif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi ditentukan oleh komposisi pangan apakah benilai gizi cukup dengan nilai protein dan kalori cukup sesuai dengan tingkat umur, jenis kelamin, sifat pekerjaan, keadaan iklim dan lingkungan yang dialaminya.
Kesemuanya dapat tersimpul dalam barang dan jasa dan tertuangkan dalam nilai uang sebgai patokan bagi penetapan pendapatan minimal yang diperlukan, sehingga garis kemiskinan ditentukan oleh tingkat pendapatan minilam ( versi bank dunia, dikota 75 $ dan desa 50 $AS perjiwa setahun, 1973) ( berapa sekarang ? ).
Berdasarkan ukuran ini maka mereka yang hidup dibawah garis kemiskinan memiliki cirri-ciri sebagai berikut :
  1. Tidak memiliki factor-faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan. Dll
  2. Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan ataua modal usaha
  3. Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai taman SD
  4. Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas
  5. Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai ketrampilan.
Kemiskinan menurut orang lapangan (umum) dapat dikatagorikan kedalam tiga unsure :
  1. Kemiskinan yang disebabkan handicap badaniah ataupun mental seseorang
  2. Kemiskinan yang disebabkan oleh bencana alam
  3. Kemiskinan  buatan. Yang  relevan dalam hal ini adalah kemiskinan buatan, buatan manusia terhadap manusia pula yang disebut kemiskinan structural. Itulah kemiskinan yang timbul oleh dan dari struktur-struktur  buatan manusia, baik struktur ekonomi, politik, sosial maupun cultural. Selaindisebabkan oleh hal – hal tersebut, juga dimanfaatkan oleh sikap “penenangan” atau “nrimo”, memandang kemiskinan sebagai nasib, malahan sebagai takdir Tuhan. Kemiskinan menjadi suatu kebudayaan atau subkultur, yang mempunya struktur dan way of life yang telah turun temurun melalui jalur keluarga. Kemiskinan (yagn membudaya) itu disebabkan oleh dan selama proses perubahan sosial secara fundamental, seperti transisi dari feodalisme ke kapitalisme, perubahan teknologi yang cepat, kolonialisme, dsb.obatnya tidak lain adalah revolusi yang sama radikal dan meluasnya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pertentangan-pertentangan Sosial dan Integrasi Sosial Masyarakat


 Pertentangan-pertentangan Sosial 
dan  Integrasi Sosial Masyarakat

A. Pendahuluan 

Hidup bermasyarakat erat hubungannya dengan individu maupaun anggota masyarakat,kelompok atau golongan. Disini antara masyarakat satu dengan yang lain saling membutuhkan,sehingga lama kelamaan akan terbentuk ikatan-ikatan berupa norma serta nilai-nilai yang telah dibuat oleh masyarakat untuk mengontrol anggotanya agar tidak keluar dari jalur yang sudah ada.
Pada setiap diri individu harus sudah terkandung rasa solidaritas,toleransi dan tenggang rasa sehingga memiliki tanggung jawab pada setiap tindakan yang dilakukan.
Kehidupan bermasyarakat akan sangat terasa harmonis dan menyenangkan bila masyarkat saling membantu dan menjaga hubungan tapi terkadang juga terjadi ketidak harmonisan antara masyarakat, karena tiap individu atau masyarakat memiliki sifat dan pandangan berbeda,karena itu sering mengakibatkan terjadinya konflik antara masyarakat dan bila keadaan seperti ini terus berlanjut maka bisa menimbulkan perpecahan.

B. Prasangka dan diskriminasi

Prasangka merupakan suatu anggapan terhadap sesuatu kepada seseorang maupun kelompok, dan cenderung mengarah ke hal-hal negatif.
Menurut Morgan (1966) sikap adalah kecenderungan untuk merespon baik secara positif atau negative terhadap orang objek atau situasi.Sikap seseorang baru bias diketahui apabila dia bertindak dahulu.kadang sikap bertentangan dengan tingkah laku atau tindakan, jadi parasangka bisa dikatakan sebagai kecenderungan yang tidak tampak atau tidak jelas kepastiannya,yang bersifat tidak realistis karena prasangka timbul dari masing-masing individu. Dan lama kelamaan kemudian berkembang menjadi sifat diskriminasi, sikap yang pilih kasih atau pandang bulu. Yaitu lebih mementingkan diri sendiri atau golongan sendiri sehingga tidak jarang menyebabkan adanya ketidakadilan.
Sebab-sebab timbulnya prasangka dan dikriminasi :
1.      Berlatar belakang sejarah
2.      Adanya perkembangan sosio-kultural dan situasional
3.      Bersumber faktor kepribadian
4.      Perbedaan keyakinan dan agama
Usaha untuk mengurangi prasangka dan diskriminasi
1.      Perbaikan kondisi sosial ekonomi
2.      Perluasan kesempatan kerja
3.      Sikap terbuka dan lapang dada

Etnosentrisme yaitu suatu kecenderungan yang menganggap nilai-nilai dan norma kebudayaan sendiri sebagai  tolak ukur untuk menilai dan membedakanya dengan kebudayaan lain. Sikap ini dalam tingkah laku berkomunikasi nampak canggung.

C. Pertentangan-pertentangan sosial / ketegangan dalam masyarakat

Cirri-ciri konflik :
1.      Terdapat atau terlibatnya individu atau golongan yang bertentangan
2.      Memiliki perbedaan masing-masing antara golongan baik kebutuhan,tujuang,masalah,nilai,sikap maupun gagasan.
3.      Adanya interaksi antara kelompok yang bertentangan tersebut.
Konflik merupakan tingkah laku yang timbul dari dalam diri individu atau emosi, sehingga menyebabkan adanya permusuhan dan kebencian.
Lingkungsn terjadinya konflik karena :
1.      Dalam taraf diri seseorang
2.      Dalam taraf kelompok
3.      Dalam taraf masyarakat

Cara-cara pemecahan konflik :
1.      Elimination : pengunduran diri dari salah satu pihak yang berkonflik
2.      Subjugation atau domination : orang atau pihak yang mempunyai kekuatan untuk dapat memaksa orang atau pihak lain untuk mentaatinya.
3.      Mjorityh rule : dengan melakukan voting untuk menentukan keputusan,tanpa mempertimbangkan argumentasi
4.      Minority con]]sent : kelompok mayoritas dan minoritas saling bekerja bersama
5.      Compromisme : antar pihak saling berusaha menemukan jalan tengah / solusinya.
6.      Integration : dengan mufakat atau keputusan bersama,mempertimbangkan pendapat yang bertentangan kemudian ditelaah hingga mencapain suatu kesepakatan yang menguntungkan semua pihak.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

TUGAS ISD BAB VII

BAB VII
Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan

A.     PENGERTIAN MASYARAKAT

Masyarakat adalah setiap kelompok yang telah lama hidup dan bekerja sama, sehingga mereka dapat mengorganisasikan dirinya dalam satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu (“R.Linton”). Masyarakat timbul dari setiap kumpulan individu, yang telah lama hidup dan bekerja sama dalam waktu yang lama.
Masyarakat dalam arti luas adalah keseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi lingkungan, bangsa dsb. Sedangkan dalam arti sempit masyarakat adalah sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misal teritorial, bangsa, dan golongan.
Syarat-syarat menjadi masyarakat :
a.    Adanya manusia yang saling berkumpul
b.    Telah menetap disuatu daerah
c.    Undang-undang yang mengatur untuk mencapai tujuan bersama
B.   Masyarakat Perkotaan
Masyarakat perkotaan atau kata lain urban community, masyarakat kota lebih menekankan pada sifat-sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya, masyarkat kota memiliki perhatian lebih luas, lebih memandang penggunaan kebutuhan hidup.
a.     Ciri-ciri masyarakat kota
-      kehidupan beragama kurang
- individualis, karena mereka menganggap mampu memenuhi kebutuhan sendiri/keluarga, sulit bersatu dalam masyarakat, karena perbedaan-perbedaan pandang.
-      pembagian kerja tegas dan ada batasan-batasan
-      tenaga masyarakat kota lebih dibutuhkan dari pada warfa desa, karena latar belakang pendidikan yang diperoleh
-      Rasional
-      memanfaatkan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya guna mengejar target pekerjaan atau hal lain.
-      terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar.
C. Perbedaan Desa dan Kota
Berdasarkan sebagai berikut ;
1.      Jumlah penduduk
2.      Lingkungan hidup
3.      Mata pencaharian
4.      Kehidupan sosial
5.      Stratifikasi sosial
6.      Mobilitas sosial
7.      Pola interaksi sosial
8.      Solidaritas sosial
9.      Kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional
2.    Hubungan Desa dan Kota
Masyarakat perdesaan dan perkotaan saling berkaitan erat, keduanya saling membutuhkan satu sama lain. Kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan pangan seperti beras, sayur-mayur dan daging dsb. Begitu sebaliknya, warga desa juga membutuhkan perkerjaan dikota, walaupn hanya sebagai tenaga kasar., misal buruh bangunan. Kota menghasilkan barang-barang yang juga diperlukan masyarakat desa seperti pakaian , alat dan obat-obatan.dst.dan juga menyediakan tenaga-tenaga di bidang-bidang tertentu, seperti medis, elektornika, tranportasi dsb.
3.    Aspek Positif dan Negatif
Kota dihadapkan untuk menyediakan berbagai fasilitas kehidupan dan dapat mengatasi berbagai masalah yang timbul . Perkembengan kota merupakan manifestasi dari kehidupan sosial , ekonomi, kebudayaan dan politik. Jumlah dan kualitas komponen suatu kota ditentukan oleh tingkat perkembangan    dan pertumbuhan kota.
Kota harus mengandung 5 unsur adalah sbb:
a.     wisma :bagian ruang kota untuk tempat berlindung terhadap alam di sekitarnya. Tujuannya agar dapat mengembangkan daerah perumahan penduduk sesuai dengan pertambahan penduduk dan memperbaiki lingkungan perumahan yang ada agar sesuai standar penhidupan yang layak.
b.    Karya : Penyediaan lapangan kerja misal industri, perdagangan, pelabuhan, dll.
c.     marga : menyelenggarakan hubungan antara suatu tempat dengan tempat lainnya di dalam kota ataupun antar kota.
d.    Suka : Pelengkap kebutuhan penduduk seperti fasilitas hiburan, rekreasi, pertamanan, kebudayaan dan kesenian.
e.     Penyempurnaan


fungsi dan tugas aparatur pemerintah kota :
-          Dapat menangani berbagai masalah yang timbul di kota
-          Kelancaran dalam pembangunan dan pengaturan tata kota
-          Dapat megatasi masalah keamanan
-          Meningkatkan kerja sama yang baik antar pemimpin kota atau kabupaten.
4.    Masyarakat Pedesaan
A.      Pengertian desa / pedesaan
Menurut  pendapat para ahli ,  Sutardjo Karto Hardikusuma mengemukakan “Desa adalah suatu kesatuan hukum di mana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan sendiri”.  Binarto berpendapat bahwa desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, sosial , ekonomi, politik dan kultural yang terdapat disuatu daerah dalam hubungannya dan pengaruhnya secara timbal balik.
Ciri-ciri desa :
a.       Rasa kebersamaan untuk mengenal masyarakat tinggi dan bisa saling mengenal antar masyarakat satu dengan yang lain
b.      Mempunyai rasa yang sama atau kebiasaan hidup yang hampir mirip
c.       Mata pencaharian mayoritas di sektor agraris
Sedangkan ciri-ciri masyarakat pedesaan adalah :
a.       Antar warga mempunyai hubungan yang mendalam dan erat
b.      Sistem kehidupan berkelompok
c.       Mayoritas masyarakat hidup dari penghasilan bertani
d.      Masyarakatnya homogen
Gotong royong dalam masyarakat ada dua macam :
a.       Kerjasama timbul karena inisiatif (pribadi)
b.      Kerjasama timbul dari luar (organisasi)
B.   Hakikat dan Sifat Masyarakat Pedesaan
Menurut para ahli masyarakat Indonesia lebih dari 80% tinggal di pedesaan dengan mata pencaharian bersifat agraris. Orang kota menilai bahwa kehidupan masyarakat di pedesaan harmonis, adem ayem, sehingga orang-orang kota lebih suka melepas lelah di daerah pedesaan. Namun bukan berarti di pedesaan tidak ada masalah-masalah, terkadang  ada juga masalah-masalah yang di hadapi di perdesaan yaitu :
a.     Konflik : pertengkaran antar tentangga sering terjadi.
b.    Kontraversi : perubahan konsep-konsep kebudayaan ,psikologi, religi dan spriritual
c.     Kompertisi : persaingan dalam hal pekerjaan antar masyarakat, sehingga bisa menimbulkan rasa iri, dengki, fitnah dsb
d.    Kegiatan pada masyarakat pedesaan :
C.   Sistem Nilai Budaya Petani Indonesia
a. Selalu berusaha dan berdoa serta memperbaiki diri
b.  mereka beranggapan bahwa orang bekerja itu untuk hidup dan mencapai kedudukan tertentu
c.  cenderung berpikir realistis atau lebih mementingkan kehidupan sekarang dan tidak berpikir ke masa depan
d.  Bencana alam yang terjadi bukan merupakan hal yang menakutkan , karena mereka sudah terbiasa dengan alam yang ada
e.  untuk menghadapi alam mereka bergotong royong dengan sesamanya. Karena pada hakikatnya hidup saling membutuhkan satu sama lain.
D.   Unsur-Unsur Desa
Daerah dalam arti tanah yang produktif dan tidak serta penggunaannya, termasuk unsur lokasi , luas dan batas yangmerupakan lingkungan geografis setempat. Penduduk adalah hal meliputi jumlah pertambahan, kepadatan,persebaran dan mata pencaharian penduduk setempat. Tata kehidupan dalam hal ini pergaulan antar warga desa . Ketiga unsur tersebut tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lain , karena ketiganya saling berikatan.
E.Fungsi Desa
1.    suatu daerah pemberian makanan pokok seperti padi,jagung, ketela, dsb.
2     sebagai lambung bahan mentah dan tenaga kerja
3.    dari kegiatan kerja dapat didefinisikan desa agraris, desar manukaftur, desa industri, desa nelayan dsb.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS